Foto: Plt Kepala Disdikbud Kaltim, Armin.
Infobenua.com Samarinda – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur, Armin, menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mewajibkan sekolah-sekolah membeli buku berjudul “Mengubah Nasib” karya Safardy Bora yang menceritakan perjalanan hidup Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Masud.
Menurut Armin, buku tersebut hanya bersifat rekomendasi, bukan kewajiban.
“Buku itu sekadar disarankan untuk dibaca, bukan diwajibkan. Tidak pernah ada permintaan dari Pak Hasan agar buku itu dibagikan. Itu murni inisiatif saya karena menilai buku tersebut layak direkomendasikan,” jelas Armin.
Armin juga membantah isu bahwa pembelian buku dibebankan kepada dana BOS, baik Bosda maupun Bosnas.
Ia menegaskan, rekomendasi terhadap buku tersebut dilakukan sejak dirinya masih menjabat sebagai Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), jauh sebelum diangkat menjadi Plt Kepala Disdikbud Kaltim pada 6 April 2025.
Lebih lanjut, Armin mengungkapkan kekagumannya terhadap kisah perjuangan keluarga Hasanuddin Masud.
Menurutnya, perjalanan hidup keluarga tersebut penuh tantangan dan patut dijadikan inspirasi.
“Kalau kita membaca kisah mereka, banyak nilai perjuangan dan kerja keras yang bisa diambil. Terlepas dari pro dan kontra, saya melihat keluarga ini merupakan pejuang yang berhasil bangkit dari kondisi sulit,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kesuksesan keluarga Hasanuddin Masud tidak semata-mata karena jabatan yang mereka emban, melainkan hasil dari ketekunan dan didikan orang tua.
“Peran orang tua mereka luar biasa. Nilai-nilai yang ditanamkan sejak kecil berpengaruh besar terhadap keberhasilan yang mereka capai sekarang,” katanya.
Armin pun berharap buku “Mengubah Nasib” dapat menjadi referensi motivasi bagi pelajar di Kalimantan Timur.
Menurutnya, banyak siswa saat ini memerlukan dorongan semangat agar mampu menghadapi tantangan di masa depan.
“Saya sering melihat anak-anak di sekolah kurang memiliki motivasi. Mereka butuh inspirasi, butuh dorongan positif. Buku ini bisa menjadi salah satu sumber motivasi itu,” tuturnya.
Menanggapi adanya anggapan bahwa rekomendasi buku tersebut memiliki tendensi politik, mengingat Hasanuddin Masud merupakan saudara Gubernur Kaltim, Armin mengaku tidak bisa menghindari persepsi publik.
“Masyarakat tentu punya pandangan masing-masing. Tapi saya berharap orang melihat substansinya, bukan semata dari sudut pandang politik,” tegasnya.
Sebagai penutup, Armin mengungkapkan bahwa dirinya memang sejak lama gemar membawa dan membagikan buku-buku motivasi kepada siswa.
Selain “Mengubah Nasib”, ia juga merekomendasikan buku-buku lain, seperti “The Willingness to Change”, yang dinilainya relevan untuk membangkitkan semangat belajar anak-anak.
“Bagi saya, hadiah terbaik untuk anak-anak berprestasi adalah buku motivasi, bukan uang. Itu sudah menjadi kebiasaan saya sejak dulu,” pungkasnya.
(adv/diskominfokaltim).
Penulis: Nisnun
Editor: Eka Mandiri